Ide untuk Banten ( Rekonsiliasi Marissa Haque & Ratu Atut Chosiyah), 2010

Ide untuk Banten ( Rekonsiliasi Marissa Haque & Ratu Atut Chosiyah), 2010
Ide untuk Banten ( Rekonsiliasi Marissa Haque & Ratu Atut Chosiyah), 2010

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda:


« إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا »
Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Ta’ala adalah Maha Pemalu lagi Mahamulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa." (Salman al-Farisi dalam Marissa Haque & Ikang Fawzi, "Sikap" untuk Banten 2011)

"Menanti Suatu Saat" (1982): Karya Syair & Lagu Kontemplatif Ikang Fawzi

Lagu & Syair Favorit Marissa Haque tentang Masyarakat yang Terabaikan Pemerintah RI, Karya Ikang Fawzi Suaminya (1982 & Masih Relevan pada Tahun 2011 Ini!)

Perempuan Banten di Tanah Belgia (Ibunda Ikang Fawzi, Deplu-KBRI Brussels, Belgium, 1965)

Perempuan Banten di Tanah Belgia (Ibunda Ikang Fawzi, Deplu-KBRI Brussels, Belgium, 1965)
"Kartini Banten di Belgium": Setia Nurul Muliawati Moe'min (Ibunda Ikang Fawzi Perempuan Banten di Tanah Belgia dengan 4 Anaknya) adalah Ibunda Ikang Fawzi. Courtesy of Deplu-KBRI Brussels, Belgium, 1965

Ibu Yuya dan Marissa Haque Istri Ikang Fawzi Menantunya

Ibu Yuya dan Marissa Haque Istri Ikang Fawzi Menantunya
Ibu Yuya dan Marissa Haque Istri Ikang Fawzi Menantunya

Ibu Yuya dan Ikang Fawzi Putra Kesayangannya

Ibu Yuya dan Ikang Fawzi Putra Kesayangannya
Ibu Yuya Perempuan Rangkasbitung-Lebak & dan Ikang Fawzi Putra Kesayangannya

Kenangan 'Indah' bersama Polri dan Ratu Atut Chosiyah: Marissa Haque Fawzi

Kenangan 'Indah' bersama Polri dan Ratu Atut Chosiyah: Marissa Haque Fawzi

Sabtu, 29 Oktober 2011

“Rektor UGM Mendaulat Marissa Haque Fawzi, MBA Memimpin Sumpah Prasetya Alumni Universitas Gadjah Mada: Terimakasih Mas Jack & Mbak Panca”

Marissa Haque Terharu Sandang Gelar MBA


:rektor-ugm-mendaulat-marissa-haque-fawzi-mba-memimpin-sumpah-prasetya-alumni-univ-gadjah-mada-thx-to-mas-jack

Artis Marissa Grace Haque yang baru memperingati ultahnya ke-49 mengaku bangga campur haru. Pasalnya, istri Ahmad Zulfikar Fawzi atau yang lebih dikenal dengan nama Ikang Fawzi ini, Rabu (26/10) lalu, didaulat untuk membacakan sumpah panca prasetia alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, saat dirinya bersama 1.332 lulusan program pascasarjana diwisuda oleh Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, MEng, PhD.

mba-tahun-2011-marissa-grace-haque-fawzi-dari-feb-ugm
 
Marissa Haque berhak menyandang gelar master of business administration (MBA) Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, setelah berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul "Analisis Strategi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Nonbank: Studi pada BMT Beringharjo, Yogyakarta". Bertindak sebagai pembimbing Prof Basu Swastha Dharmanesta, MBA, PhD, Dr. Gudono, dan Dr Fahmi Radhi, MBA.

Perempuan kelahiran Balikpapan, 15 Oktober l962, ini saat diwisuda didampingi suami dan putri sulungnya. "Saya terharu sekali. Terima kasih, UGM, telah memberi saya kesempatan memperluas wawasan hingga mencapai gelar kesarjanaan baru," ucapnya haru.
marissa-haque-setelah-memimpin-sumpah-prasetya-alumni-universitas-gadjah-mada-rektor-ugm-ketua-kagama-menyemat-pin-sedia-setia
Rektor Sudjarwadi mengharapkan wisudawan mampu mendarmabaktikan kemampuan dan potensi di tempat kerja masing-masing. "Saya yakin, lulusan UGM di kemudian hari akan memegang peran yang sangat diharapkan oleh bangsa ini dan bisa melakukannya," katanya. (B Sugiharto)




Sabtu, 22 Oktober 2011

Kepuasan di Wajah Para Supporter Media Ratu Atut & Rano Karno: Marissa Haque & Ikang Fawzi Santai & Senyum

Itulah wajah sesungguhnya Republik Indonesia! 
Belum merdeka!

Adagium yang berlaku di Pilkada dalam wilayah seluruh Indonesia, adalah: (1) bagilah uangmu; (2) bagilah dirimu; baru (3) bagilah prestasimu. 

Ketika lalu bermasalah dengan ijazah bagi keduanya baik Ratu Atut maupun Rano Karno??? Tidak penting untuk diurus!

Jangan mimpi di Indonesia akan lahir banyak manusia sekualitas Steve Jobs, apalagi dari Banten! Allahu Akbar!

Kepuasan di Wajah Para Supporter Media Ratu Atut & Rano Karno: Marissa Haque & Ikang Fawzi Santai & Senyum!

Kamis, 20 Oktober 2011

Chikita Fawzi Kami Nan Cantik serta Cerdas: Ibu Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi



Horay…horay…horay….alhamdulilah Kiki kami sudah sarjana. Chikita sekarang sudah BSc, dan itu membuatnya semakin tampak dewasa, walau di mata kami Kiki tetaplah si bontot yang suka ogohan terutama kepada Ayah Ikang nya.

Ada perasaan lega, bahagia, namun juga was-was selama persiapan menuju Malaysia, di Malaysia, dan sepulang Malaysia. Chikita Fawzi diwisuda pada tanggal 10 Oktober 2011 lalu, dan hal itu kami anggap sebagai ungkapan cinta-kasih Kiki kami kepada kedua orang tuanya yang selama ini membiayai, secara khusus hadial ulang tahun ke 49 untuk Ibu Ichanya dan ke 51 untuk Ayah Ikang nya.

Kedua anak-anak kami baik itu Isabella Fawzi maupun Chikita Fawzi alhamdulillah tidak ada yang menyusahkan. Dan keduanya adalah permata hati kami titipan Allah Azza wa Jalla yang tak terhingga. Dengan segala kekurangan serta kelebihannya, kami berempatg merasa subhanallah “BAHAGIA.” Bahwa banyak pihak lain yang merasa iri-dengki dan mencoba merusak tatanan yang benar-benar kami jaga dengan hati-hati ini, sudah lama kami ketahui. Namun kami tidak pernah ingin terpancing adanya. Arahnya macam-macam, mulai dari mantan rival di Pilkada Banten 2006 terkait dengan kasus ijazah SE palsu di sebuah universitas di Jakarta Timur, sampai Pilkada Banten 2011 dimana pasangan yang dulu pernah saya tuntut berlaku curang pada Pilada 2006 dengan melakukan sebuah upaya penyelundupan hukum terkait dengan sebuah KEPPRES pada posisinya yang seorang “PENJABAT atau CARE TAKER” dan bukan seorang “PEJABAT atau INCUMBENT” sampai kepada proses mendapatkan ijazah SE yang bersangkutan hanya dalam jagka waktu 8 (delapan bulan) semata. 

Nah…sekarang pada tahun 2011 di saat kami sekeluarga memilih GOLPUT (a-politik dan tidak bersedia memilih) pada tanggal 22 Oktober besok ini, TEROR yang dilakukan secara sistemik dan berkelanjutan masih terjadi! Lagi-lagi kami tidak terpancing…dan alhamdulillah masih banyak penggemar maupun pendukung kami yang membela kami baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.

Kami hanya peduli jika mereka mengancam keselamatan jiwa kami dan kalau gangguan datang lebih ‘seram’ ke depannya. Laporan Polisi kami masih belum dicabut, sehingga beberapa nama yang sudah masuk di Polda Metro Jaya akan memudahkan penyidikan, karena penyelidikan telah dimulai sejak beberpa bulan lalu. Teurtama kejahatan melalui media dan cyber space.

Saat seorang teman baik yang kebetulan seorang wartaan bertanya, mbak kok nanti nggak mau nyoblos kenapa? Saya hanya menjawab bahwa saya sedang konsentrasi untuk wisuda MBA saya. Alhamdulillah Universitas Gadjah Mada memilih saya untuk memimpin pembacaan janji wisuda dan Sumpah Alumni Universitas Gadjah Mada. KAGAMA atau singkatan dari Keluarga Besar Alumni Universitas Gadjah Mada sangat kompak, agak susah disamakan dengan kampus-kampus negeri lainnya, mungkin almuni ITB dari Bandung yang mendekati karakternya. Beberapa sahabat media akan saya undang hadir ke Yogyakarta, semuanya yang dekat di hati keluarga kami dan yang tidak pernah memihak pada kejahatan media dengan menyudutkan kami sekeluarga selama ini. Seperti saat Chikita Fawzi kemarin diwisuda di Malaysia, kami juga mengajak mereka. Alhamdulillah chemistry yang ada dapat terawat secara berkelanjutan…subhanallah…

Bahkan ketika saya mendapat undangan dari Kak Rambe owner serta pengelola BMT Beringharjo, Yogyakarta ke Malaysia lagi untuk pengembangan bisnisnya di sana, saya berencana membawa media juga dengan rombongan yang akan dipimpin oleh Ikang Fawzi suamiku dan Mbak Menik untuk mendatangi Les Copaque kantor tempat Chikita Fawzi si bungsu kami bekerja (Produsen Serial TV “Upin dan Ipin”). Kemarin saat selesai acara convocation (diwisuda), kami tidak sempat ke sana karena jadwal terlalu padat serta kelelahan. Kebetulan Ikang Fawzi suamiku dan saya punya tabungan sedikit untuk membelikan mobil untuk sarana transportasi Chikita Fawzi. Dan showroom mobil yang menjual mobil mini seperti yang diinginkan Chikita Fawzi berjarak lumayan jauh dari penginapan kami dan  MMU (Malaysian Multimedia Univeristy) tempat wisuda atau convocation Chikita. Sehingga apa yang belum selesai kami lakukan saat kunjungan kami kemarin akan kami lunasi pada kunjungan berikutnya. Teman-teman media yang biasa dekat dengan kami senang karena diajak ke luar negeri, dan kami juga senang karena dapat terbantu upaya sosialisasi kebaikan sebagai sekedar contoh kehidupan berumahtangga kami. Keluarga besar kita semua anak bangsa Indonesia yang mencetak sedikit prestasi di luar negeri.

Chikita Fawzi kami tercinta mendapatkan kepercayaan atau tepatnya diberi tanggung jawab serial baru dari Les Copaque, dan Chikita terlihat luar biasa excited. Sebagai orangtua, tentu Ikang Fawzi dan saya ibunya akan mendorong habis-habisan. Apa yang dapat diberikan yang terbaik dari kemampuan kami akan kami berikan pada mereka berdua, baik Chikita maupun Isabella. Tinggal ke depannya menyeleksi calon anak-menantu saja … hehe… Sesuai dengan doa yang kami  panjatkan, semoga kedua menantu kami itu dalam kondisi beriman sama, dari keluarga baik-baik, dan mendapatkan pendidikan cukup bagi bekal amsa depan. Kalau saya pribadi ingin sekali memiliki menantu seorang ekonomi, entah mengapa saya membayangkan ada anak menantuku yang bekerja di Bank Indonesia, dan mengawal ekonomi negeri ini lebih berkelanjutan pro nasionalisme Indonesia, tidak seliberal sekarang. Tapi itu kan keinginan saya semata…hehe… belum tentu kedua anak-anakku sama keinginannya dengan ibunya. Yah…terserah mereka saja. Yang penting kedua anak-anakku Isabella dan Chikita berbahagia lahir dan bathin dalam penikahan mereka kelak. Serta penting untuk selalu mereka ingat, agar jangan cari suami yang ayahnya berpologami, karena kebiasaan yang tidak pernah disukai sebagian besar perempuan di dunia itu juga teramat-sangat-tidak saya sukai. Saya khawatir kalau anak-mantuku dari keluarga seperti itu, mereka akan meniru apa yang dilakukan oleh ayah mereka. Semoga… Ya Allah…semoga… yang terbaik saja dari-Mu untuk keluarga kami. Amin Ya Robbal Alamiiin…

"Chikita Fawzi Kami Nan Cantik serta Cerdas: Ibu Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi"

Saat Kami di Malaysia Kampanye Pilkada Banten 2011 Ricuh: Mungkin karena Nawaitunya Juga Kotor

Kampanye Ratu Atut & Rano Karno Diwarnai Kericuhan

Sumber: http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/10/10/137484/Kampanye-Atut-Rano-Diwarnai-Kericuhan

Polhukam / Senin, 10 Oktober 2011 14:02 WIB

Metrotvnews.com, Tangerang: Kampanye pemilihan umum kepala daerah (Pemilu kada) Provinsi Banten, di lapangan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Senin (10/10), diwarnai kericuhan.

Sejumlah simpatisan pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno saling pukul dengan sesama simpatisan.

Kericuhan terjadi ketika sejumlah simpatisan sedang berjoget menikmati hiburan musik. Akibat saling senggol, para simpatisan akhirnya terlibat saling pukul.

Kericuhan ini sempat membuat acara diberhentikan sementara. Petugas keamanan pun langsung meredakan kericuhan dan menangkap beberapa simpatisan yang diduga sebagai provokator kericuhan.

Kemarin merupakan hari pertama kampanye pemilu kada Provinsi Banten. Rencananya, pencoblosan akan diselenggarakan 22 Oktober mendatang. (*)


Marissa Haque: Mengerikan Kalau Negara Tak Sanggup Menyentuh Kriminal Korupsi Birokrat Propinsi Banten (Diduga)


DUGAAN KORUPSI: Ratu Atut Chosiyah Dilaporkan ke KPK
Icha Rastika | Latief | Rabu, 28 September 2011 | 19:26 WIB
ICHA RASTIKA Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Aliansi Independen Peduli Publik (AIPP) melaporkan Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (28/9/2011). 
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Aliansi Independen Peduli Publik (AIPP) melaporkan Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (28/9/2011). Atut dianggap bertanggung jawab atas pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial Provinsi Banten 2011 yang diduga telah diselewengkan.

Paling tidak, ada sepuluh lembaga penerima hibah diduga fiktif di beberapa daerah. Total anggaran untuk lembaga fiktif tersebut sebesar Rp 4,5 miliar.
-- Abdullah Dahlan

”Dalam laporan itu, disebut inisial RAC (Ratu Atut) dan EK (Engkos Kosasih),” ujar peneliti dari Divisi Politik ICW, Abdullah Dahlan, di Gedung KPK, Rabu (28/9/2011).

Pemrov Banten diketahui menyalurkan dana hibah sebesar Rp 340 miliar ke 221 organisasi, forum masyarakat, dan instansi negara, serta menyalurkan dana bansos senilai Rp 51 miliar ke 160 lembaga.

Menurut Abdullah, ada lima jenis penyimpangan dalam pengelolaan program hibah dan bansos yang totalnya Rp 391 miliar itu. Penyelewengan pertama, dana hibah itu diberikan kepada lembaga-lembaga fiktif.

”Paling tidak, ada sepuluh lembaga penerima hibah yang diduga fiktif di beberapa daerah. Total anggaran untuk lembaga fiktif tersebut sebesar Rp 4,5 miliar,” katanya.

Perwakilan AIPP, Uday Suhada, menambahkan, dari 18 organisasi penerima hibah, hanya lima yang terdaftar sebagai organisasi formal.

”Di luar lembaga yang bersangkutan tidak diketahui legal atau tidak. Padahal, lembaga penerima hibah harus berbadan hukum, setidaknya tiga tahun,” ungkap Uday.

Penyelewengan kedua, lanjut Abdullah, sejumlah lembaga penerima hibah memiliki alamat yang sama.
”Setidaknya, ada delapan penerima hibah yang memiliki alamat sama, yaitu di Jalan Bridgen Syam'un, Kota Serang, dan empat lembaga dengan alamat sama, yaitu Jalan Syekh Nawawi Albantani Palima, Serang,” paparnya.
Padahal, dana hibah itu seharusnya diterima oleh lembaga-lembaga yang jelas nama dan alamatnya.
”Alokasi dana untuk masing-masing lembaga di Jalan Bridgen KH Syam'un sebesar Rp 22,5 miliar dan yang di jalan Syekh Nawawi total Rp 6,4 juta,” kata Abdullah.
Penyelewengan ketiga, dana tersebut dialirkan ke lembaga-lembaga yang dipimpin oleh keluarga gubernur.
”Mulai dari suami, kakak, anak, menantu, dan ipar,” ucap dia.

Abdullah mencontohkan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang dipimpin suami Ratu Atut, Hikmat Tomet.
”Total hibah yang masuk ke lembaga yang dipimpin keluarga gubernur mencapai Rp 29,5 miliar,” ujarnya.
Keempat, dana hibah ini juga diduga telah dipangkas. Jumlah dana hibah yang diterima lembaga penerima tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten.

”Contohnya, Lembaga Kajian Sosial dan Politik (Laksospol) Pandeglang. Dalam daftar penerima, lembaga itu memperoleh hibah Rp 500 juta. Tapi, surat pernyataan Ketua Laksospol Ayie Erlangga, mereka hanya terima Rp 35 juta,” papar Abdullah.

Adapun kerugian dari pemotongan tersebut mencapai Rp 925 juta. Terakhir, sebagian besar penerima bantuan sosial itu tidak jelas.

”Dari 160 penerima dana bansos, pemerintah daerah hanya mencantumkan 30 nama lembaga atau kepanitiaan dan tidak didukung alamat jelas,” ujar Abdullah.

Oleh karena itu, ICW dan AIPP meminta KPK melakukan penyelidikan terhadap pemberian dana bansos dan hibah tersebut. Dikhawatirkan, lanjut Abdullah, pemerintah daerah menjadikan kebijakan publik sebagai instrumen modal politik. Terlebih, ICW melihat bahwa alokasi dana hibah dan bansos Provinsi Banten terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.

”Kenaikannya fantastis, pada 2009 totalnya mencapai Rp 74 miliar, tapi pada 2011, menjelang pilkada meningkat Rp 391 miliar,” tukasnya.

Entri Populer

Ikang Fawzi & Ibunda Tercinta Muliawati di Brussels, Belgium, 1965

Ikang Fawzi & Ibunda Tercinta Muliawati di Brussels, Belgium, 1965
Suami Marissa Haque Ikang Fawzi & Ibunda Tercinta Muliawati di Brussels, Belgium, 1965

Ikang Fawzi Suami Bantenku bweserta Kedua Permata Hati Kami Bella & Kiki

Ikang Fawzi Suami Bantenku bweserta Kedua Permata Hati Kami Bella & Kiki
Marissa Haque: Ikang Fawzi Suami Bantenku bweserta Kedua Permata Hati Kami Bella & Kiki

Menjelang KAGAMA, FH UGM, Yogyakarta, Marissa Grace Haque

Menjelang KAGAMA, FH UGM, Yogyakarta, Marissa Grace Haque
Menjelang KAGAMA, FH UGM, Yogyakarta, Marissa Grace Haque

UGM Law Connections , KAGAMA Marissa Haque, Denny Indrayana, Patrialis Akbar, 2009

UGM Law Connections , KAGAMA Marissa Haque, Denny Indrayana, Patrialis Akbar, 2009
UGM Law Connections , KAGAMA Marissa Haque, Denny Indrayana, Patrialis Akbar, 2009

Ekonomi Berkeadilan Distributif: Thesis Stament Marissa Haque Fawzi

Ekonomi Berkeadilan Distributif: Thesis Stament Marissa Haque Fawzi
Ekonomi Berkeadilan Distributif: Thesis Stament Marissa Haque Fawzi

Bicara Pemasaran Stratejik Ekonomi Kreatif BMT, Prof Dr Basu Swatha, Marissa Haque, Meta Thereskova

Bicara Pemasaran Stratejik Ekonomi Kreatif BMT, Prof Dr Basu Swatha, Marissa Haque, Meta Thereskova
Bicara Pemasaran Stratejik Ekonomi Kreatif BMT, Prof Dr Basu Swatha Dharmmetha, Marissa Haque, Meta Thereskova, Yogyakarta, FEB UGM, Juni 2011

Prof Philip Kottler Phd dan Prof. Dr. Basu, Dosen Marketing Management Marissa Haque di FEB, UGM

Prof Philip Kottler Phd dan Prof. Dr. Basu,  Dosen Marketing Management Marissa Haque di FEB, UGM
Prof Philip Kottler Phd dan Prof. Dr. Basu, Dosen Marketing Management Marissa Haque di FEB, UGM, 2008

Marissa Haque & Prof Dr Basu Swatha Dharmmestha, Konsultasi Thesis BMT dan Strategi Marketing, FEB

Marissa Haque & Prof Dr Basu Swatha Dharmmestha, Konsultasi Thesis BMT dan Strategi Marketing, FEB
Marissa Haque & Prof Dr Basu Swatha Dharmmestha, Konsultasi Thesis BMT dan Strategi Marketing, FEB UGM, Juni 2011

Belajar dari Kasus Pidana Suap Angelina Sondakh untuk Provinsi Banten

Belajar dari Kasus Pidana Suap Angelina Sondakh: Mengerikan Kalau Negara Tak Sanggup Menyentuh Kriminal Korupsi Birokrat Propinsi Banten (Diduga)