Ide untuk Banten ( Rekonsiliasi Marissa Haque & Ratu Atut Chosiyah), 2010

Ide untuk Banten ( Rekonsiliasi Marissa Haque & Ratu Atut Chosiyah), 2010
Ide untuk Banten ( Rekonsiliasi Marissa Haque & Ratu Atut Chosiyah), 2010

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda:


« إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا »
Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Ta’ala adalah Maha Pemalu lagi Mahamulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa." (Salman al-Farisi dalam Marissa Haque & Ikang Fawzi, "Sikap" untuk Banten 2011)

"Menanti Suatu Saat" (1982): Karya Syair & Lagu Kontemplatif Ikang Fawzi

Lagu & Syair Favorit Marissa Haque tentang Masyarakat yang Terabaikan Pemerintah RI, Karya Ikang Fawzi Suaminya (1982 & Masih Relevan pada Tahun 2011 Ini!)

Perempuan Banten di Tanah Belgia (Ibunda Ikang Fawzi, Deplu-KBRI Brussels, Belgium, 1965)

Perempuan Banten di Tanah Belgia (Ibunda Ikang Fawzi, Deplu-KBRI Brussels, Belgium, 1965)
"Kartini Banten di Belgium": Setia Nurul Muliawati Moe'min (Ibunda Ikang Fawzi Perempuan Banten di Tanah Belgia dengan 4 Anaknya) adalah Ibunda Ikang Fawzi. Courtesy of Deplu-KBRI Brussels, Belgium, 1965

Ibu Yuya dan Marissa Haque Istri Ikang Fawzi Menantunya

Ibu Yuya dan Marissa Haque Istri Ikang Fawzi Menantunya
Ibu Yuya dan Marissa Haque Istri Ikang Fawzi Menantunya

Ibu Yuya dan Ikang Fawzi Putra Kesayangannya

Ibu Yuya dan Ikang Fawzi Putra Kesayangannya
Ibu Yuya Perempuan Rangkasbitung-Lebak & dan Ikang Fawzi Putra Kesayangannya

Kenangan 'Indah' bersama Polri dan Ratu Atut Chosiyah: Marissa Haque Fawzi

Kenangan 'Indah' bersama Polri dan Ratu Atut Chosiyah: Marissa Haque Fawzi

Minggu, 13 November 2011

Marissa Haque Fawzi: Heranku pada Rano Karno, Kok Mau jadi Wakilnya Ratu Atut Chosiyah???




DUGAAN KORUPSI: Ratu Atut Chosiyah Dilaporkan ke KPK

Icha Rastika | Latief | Rabu, 28 September 2011 | 19:26 WIB 

ratu-atut-chosiyah-dan-rano-karno-manipulasi-suara-diduga
ICHA RASTIKA Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Aliansi Independen Peduli Publik (AIPP) melaporkan Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (28/9/2011). 
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Aliansi Independen Peduli Publik (AIPP) melaporkan Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (28/9/2011). Atut dianggap bertanggung jawab atas pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial Provinsi Banten 2011 yang diduga telah diselewengkan.
Paling tidak, ada sepuluh lembaga penerima hibah diduga fiktif di beberapa daerah. Total anggaran untuk lembaga fiktif tersebut sebesar Rp 4,5 miliar.
– Abdullah Dahlan
”Dalam laporan itu, disebut inisial RAC (Ratu Atut) dan EK (Engkos Kosasih),” ujar peneliti dari Divisi Politik ICW, Abdullah Dahlan, di Gedung KPK, Rabu (28/9/2011).
Pemrov Banten diketahui menyalurkan dana hibah sebesar Rp 340 miliar ke 221 organisasi, forum masyarakat, dan instansi negara, serta menyalurkan dana bansos senilai Rp 51 miliar ke 160 lembaga.
Menurut Abdullah, ada lima jenis penyimpangan dalam pengelolaan program hibah dan bansos yang totalnya Rp 391 miliar itu. Penyelewengan pertama, dana hibah itu diberikan kepada lembaga-lembaga fiktif.

”Paling tidak, ada sepuluh lembaga penerima hibah yang diduga fiktif di beberapa daerah. Total anggaran untuk lembaga fiktif tersebut sebesar Rp 4,5 miliar,” katanya.

Perwakilan AIPP, Uday Suhada, menambahkan, dari 18 organisasi penerima hibah, hanya lima yang terdaftar sebagai organisasi formal.

”Di luar lembaga yang bersangkutan tidak diketahui legal atau tidak. Padahal, lembaga penerima hibah harus berbadan hukum, setidaknya tiga tahun,” ungkap Uday.

Penyelewengan kedua, lanjut Abdullah, sejumlah lembaga penerima hibah memiliki alamat yang sama.

”Setidaknya, ada delapan penerima hibah yang memiliki alamat sama, yaitu di Jalan Bridgen Syam’un, Kota Serang, dan empat lembaga dengan alamat sama, yaitu Jalan Syekh Nawawi Albantani Palima, Serang,” paparnya.

Padahal, dana hibah itu seharusnya diterima oleh lembaga-lembaga yang jelas nama dan alamatnya.
”Alokasi dana untuk masing-masing lembaga di Jalan Bridgen KH Syam’un sebesar Rp 22,5 miliar dan yang di jalan Syekh Nawawi total Rp 6,4 juta,” kata Abdullah.

Penyelewengan ketiga, dana tersebut dialirkan ke lembaga-lembaga yang dipimpin oleh keluarga gubernur.

”Mulai dari suami, kakak, anak, menantu, dan ipar,” ucap dia.

Abdullah mencontohkan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang dipimpin suami Ratu Atut, Hikmat Tomet.

”Total hibah yang masuk ke lembaga yang dipimpin keluarga gubernur mencapai Rp 29,5 miliar,” ujarnya.

Keempat, dana hibah ini juga diduga telah dipangkas. Jumlah dana hibah yang diterima lembaga penerima tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten.
”Contohnya, Lembaga Kajian Sosial dan Politik (Laksospol) Pandeglang. Dalam daftar penerima, lembaga itu memperoleh hibah Rp 500 juta. Tapi, surat pernyataan Ketua Laksospol Ayie Erlangga, mereka hanya terima Rp 35 juta,” papar Abdullah.

Adapun kerugian dari pemotongan tersebut mencapai Rp 925 juta. Terakhir, sebagian besar penerima bantuan sosial itu tidak jelas.

”Dari 160 penerima dana bansos, pemerintah daerah hanya mencantumkan 30 nama lembaga atau kepanitiaan dan tidak didukung alamat jelas,” ujar Abdullah.

Oleh karena itu, ICW dan AIPP meminta KPK melakukan penyelidikan terhadap pemberian dana bansos dan hibah tersebut. Dikhawatirkan, lanjut Abdullah, pemerintah daerah menjadikan kebijakan publik sebagai instrumen modal politik. Terlebih, ICW melihat bahwa alokasi dana hibah dan bansos Provinsi Banten terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.

”Kenaikannya fantastis, pada 2009 totalnya mencapai Rp 74 miliar, tapi pada 2011, menjelang pilkada meningkat Rp 391 miliar,” tukasnya.

Sabtu, 29 Oktober 2011

“Rektor UGM Mendaulat Marissa Haque Fawzi, MBA Memimpin Sumpah Prasetya Alumni Universitas Gadjah Mada: Terimakasih Mas Jack & Mbak Panca”

Marissa Haque Terharu Sandang Gelar MBA


:rektor-ugm-mendaulat-marissa-haque-fawzi-mba-memimpin-sumpah-prasetya-alumni-univ-gadjah-mada-thx-to-mas-jack

Artis Marissa Grace Haque yang baru memperingati ultahnya ke-49 mengaku bangga campur haru. Pasalnya, istri Ahmad Zulfikar Fawzi atau yang lebih dikenal dengan nama Ikang Fawzi ini, Rabu (26/10) lalu, didaulat untuk membacakan sumpah panca prasetia alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, saat dirinya bersama 1.332 lulusan program pascasarjana diwisuda oleh Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, MEng, PhD.

mba-tahun-2011-marissa-grace-haque-fawzi-dari-feb-ugm
 
Marissa Haque berhak menyandang gelar master of business administration (MBA) Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, setelah berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul "Analisis Strategi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Nonbank: Studi pada BMT Beringharjo, Yogyakarta". Bertindak sebagai pembimbing Prof Basu Swastha Dharmanesta, MBA, PhD, Dr. Gudono, dan Dr Fahmi Radhi, MBA.

Perempuan kelahiran Balikpapan, 15 Oktober l962, ini saat diwisuda didampingi suami dan putri sulungnya. "Saya terharu sekali. Terima kasih, UGM, telah memberi saya kesempatan memperluas wawasan hingga mencapai gelar kesarjanaan baru," ucapnya haru.
marissa-haque-setelah-memimpin-sumpah-prasetya-alumni-universitas-gadjah-mada-rektor-ugm-ketua-kagama-menyemat-pin-sedia-setia
Rektor Sudjarwadi mengharapkan wisudawan mampu mendarmabaktikan kemampuan dan potensi di tempat kerja masing-masing. "Saya yakin, lulusan UGM di kemudian hari akan memegang peran yang sangat diharapkan oleh bangsa ini dan bisa melakukannya," katanya. (B Sugiharto)




Sabtu, 22 Oktober 2011

Kepuasan di Wajah Para Supporter Media Ratu Atut & Rano Karno: Marissa Haque & Ikang Fawzi Santai & Senyum

Itulah wajah sesungguhnya Republik Indonesia! 
Belum merdeka!

Adagium yang berlaku di Pilkada dalam wilayah seluruh Indonesia, adalah: (1) bagilah uangmu; (2) bagilah dirimu; baru (3) bagilah prestasimu. 

Ketika lalu bermasalah dengan ijazah bagi keduanya baik Ratu Atut maupun Rano Karno??? Tidak penting untuk diurus!

Jangan mimpi di Indonesia akan lahir banyak manusia sekualitas Steve Jobs, apalagi dari Banten! Allahu Akbar!

Kepuasan di Wajah Para Supporter Media Ratu Atut & Rano Karno: Marissa Haque & Ikang Fawzi Santai & Senyum!

Kamis, 20 Oktober 2011

Chikita Fawzi Kami Nan Cantik serta Cerdas: Ibu Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi



Horay…horay…horay….alhamdulilah Kiki kami sudah sarjana. Chikita sekarang sudah BSc, dan itu membuatnya semakin tampak dewasa, walau di mata kami Kiki tetaplah si bontot yang suka ogohan terutama kepada Ayah Ikang nya.

Ada perasaan lega, bahagia, namun juga was-was selama persiapan menuju Malaysia, di Malaysia, dan sepulang Malaysia. Chikita Fawzi diwisuda pada tanggal 10 Oktober 2011 lalu, dan hal itu kami anggap sebagai ungkapan cinta-kasih Kiki kami kepada kedua orang tuanya yang selama ini membiayai, secara khusus hadial ulang tahun ke 49 untuk Ibu Ichanya dan ke 51 untuk Ayah Ikang nya.

Kedua anak-anak kami baik itu Isabella Fawzi maupun Chikita Fawzi alhamdulillah tidak ada yang menyusahkan. Dan keduanya adalah permata hati kami titipan Allah Azza wa Jalla yang tak terhingga. Dengan segala kekurangan serta kelebihannya, kami berempatg merasa subhanallah “BAHAGIA.” Bahwa banyak pihak lain yang merasa iri-dengki dan mencoba merusak tatanan yang benar-benar kami jaga dengan hati-hati ini, sudah lama kami ketahui. Namun kami tidak pernah ingin terpancing adanya. Arahnya macam-macam, mulai dari mantan rival di Pilkada Banten 2006 terkait dengan kasus ijazah SE palsu di sebuah universitas di Jakarta Timur, sampai Pilkada Banten 2011 dimana pasangan yang dulu pernah saya tuntut berlaku curang pada Pilada 2006 dengan melakukan sebuah upaya penyelundupan hukum terkait dengan sebuah KEPPRES pada posisinya yang seorang “PENJABAT atau CARE TAKER” dan bukan seorang “PEJABAT atau INCUMBENT” sampai kepada proses mendapatkan ijazah SE yang bersangkutan hanya dalam jagka waktu 8 (delapan bulan) semata. 

Nah…sekarang pada tahun 2011 di saat kami sekeluarga memilih GOLPUT (a-politik dan tidak bersedia memilih) pada tanggal 22 Oktober besok ini, TEROR yang dilakukan secara sistemik dan berkelanjutan masih terjadi! Lagi-lagi kami tidak terpancing…dan alhamdulillah masih banyak penggemar maupun pendukung kami yang membela kami baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.

Kami hanya peduli jika mereka mengancam keselamatan jiwa kami dan kalau gangguan datang lebih ‘seram’ ke depannya. Laporan Polisi kami masih belum dicabut, sehingga beberapa nama yang sudah masuk di Polda Metro Jaya akan memudahkan penyidikan, karena penyelidikan telah dimulai sejak beberpa bulan lalu. Teurtama kejahatan melalui media dan cyber space.

Saat seorang teman baik yang kebetulan seorang wartaan bertanya, mbak kok nanti nggak mau nyoblos kenapa? Saya hanya menjawab bahwa saya sedang konsentrasi untuk wisuda MBA saya. Alhamdulillah Universitas Gadjah Mada memilih saya untuk memimpin pembacaan janji wisuda dan Sumpah Alumni Universitas Gadjah Mada. KAGAMA atau singkatan dari Keluarga Besar Alumni Universitas Gadjah Mada sangat kompak, agak susah disamakan dengan kampus-kampus negeri lainnya, mungkin almuni ITB dari Bandung yang mendekati karakternya. Beberapa sahabat media akan saya undang hadir ke Yogyakarta, semuanya yang dekat di hati keluarga kami dan yang tidak pernah memihak pada kejahatan media dengan menyudutkan kami sekeluarga selama ini. Seperti saat Chikita Fawzi kemarin diwisuda di Malaysia, kami juga mengajak mereka. Alhamdulillah chemistry yang ada dapat terawat secara berkelanjutan…subhanallah…

Bahkan ketika saya mendapat undangan dari Kak Rambe owner serta pengelola BMT Beringharjo, Yogyakarta ke Malaysia lagi untuk pengembangan bisnisnya di sana, saya berencana membawa media juga dengan rombongan yang akan dipimpin oleh Ikang Fawzi suamiku dan Mbak Menik untuk mendatangi Les Copaque kantor tempat Chikita Fawzi si bungsu kami bekerja (Produsen Serial TV “Upin dan Ipin”). Kemarin saat selesai acara convocation (diwisuda), kami tidak sempat ke sana karena jadwal terlalu padat serta kelelahan. Kebetulan Ikang Fawzi suamiku dan saya punya tabungan sedikit untuk membelikan mobil untuk sarana transportasi Chikita Fawzi. Dan showroom mobil yang menjual mobil mini seperti yang diinginkan Chikita Fawzi berjarak lumayan jauh dari penginapan kami dan  MMU (Malaysian Multimedia Univeristy) tempat wisuda atau convocation Chikita. Sehingga apa yang belum selesai kami lakukan saat kunjungan kami kemarin akan kami lunasi pada kunjungan berikutnya. Teman-teman media yang biasa dekat dengan kami senang karena diajak ke luar negeri, dan kami juga senang karena dapat terbantu upaya sosialisasi kebaikan sebagai sekedar contoh kehidupan berumahtangga kami. Keluarga besar kita semua anak bangsa Indonesia yang mencetak sedikit prestasi di luar negeri.

Chikita Fawzi kami tercinta mendapatkan kepercayaan atau tepatnya diberi tanggung jawab serial baru dari Les Copaque, dan Chikita terlihat luar biasa excited. Sebagai orangtua, tentu Ikang Fawzi dan saya ibunya akan mendorong habis-habisan. Apa yang dapat diberikan yang terbaik dari kemampuan kami akan kami berikan pada mereka berdua, baik Chikita maupun Isabella. Tinggal ke depannya menyeleksi calon anak-menantu saja … hehe… Sesuai dengan doa yang kami  panjatkan, semoga kedua menantu kami itu dalam kondisi beriman sama, dari keluarga baik-baik, dan mendapatkan pendidikan cukup bagi bekal amsa depan. Kalau saya pribadi ingin sekali memiliki menantu seorang ekonomi, entah mengapa saya membayangkan ada anak menantuku yang bekerja di Bank Indonesia, dan mengawal ekonomi negeri ini lebih berkelanjutan pro nasionalisme Indonesia, tidak seliberal sekarang. Tapi itu kan keinginan saya semata…hehe… belum tentu kedua anak-anakku sama keinginannya dengan ibunya. Yah…terserah mereka saja. Yang penting kedua anak-anakku Isabella dan Chikita berbahagia lahir dan bathin dalam penikahan mereka kelak. Serta penting untuk selalu mereka ingat, agar jangan cari suami yang ayahnya berpologami, karena kebiasaan yang tidak pernah disukai sebagian besar perempuan di dunia itu juga teramat-sangat-tidak saya sukai. Saya khawatir kalau anak-mantuku dari keluarga seperti itu, mereka akan meniru apa yang dilakukan oleh ayah mereka. Semoga… Ya Allah…semoga… yang terbaik saja dari-Mu untuk keluarga kami. Amin Ya Robbal Alamiiin…

"Chikita Fawzi Kami Nan Cantik serta Cerdas: Ibu Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi"

Saat Kami di Malaysia Kampanye Pilkada Banten 2011 Ricuh: Mungkin karena Nawaitunya Juga Kotor

Kampanye Ratu Atut & Rano Karno Diwarnai Kericuhan

Sumber: http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/10/10/137484/Kampanye-Atut-Rano-Diwarnai-Kericuhan

Polhukam / Senin, 10 Oktober 2011 14:02 WIB

Metrotvnews.com, Tangerang: Kampanye pemilihan umum kepala daerah (Pemilu kada) Provinsi Banten, di lapangan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Senin (10/10), diwarnai kericuhan.

Sejumlah simpatisan pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno saling pukul dengan sesama simpatisan.

Kericuhan terjadi ketika sejumlah simpatisan sedang berjoget menikmati hiburan musik. Akibat saling senggol, para simpatisan akhirnya terlibat saling pukul.

Kericuhan ini sempat membuat acara diberhentikan sementara. Petugas keamanan pun langsung meredakan kericuhan dan menangkap beberapa simpatisan yang diduga sebagai provokator kericuhan.

Kemarin merupakan hari pertama kampanye pemilu kada Provinsi Banten. Rencananya, pencoblosan akan diselenggarakan 22 Oktober mendatang. (*)


Marissa Haque: Mengerikan Kalau Negara Tak Sanggup Menyentuh Kriminal Korupsi Birokrat Propinsi Banten (Diduga)


DUGAAN KORUPSI: Ratu Atut Chosiyah Dilaporkan ke KPK
Icha Rastika | Latief | Rabu, 28 September 2011 | 19:26 WIB
ICHA RASTIKA Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Aliansi Independen Peduli Publik (AIPP) melaporkan Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (28/9/2011). 
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Aliansi Independen Peduli Publik (AIPP) melaporkan Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (28/9/2011). Atut dianggap bertanggung jawab atas pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial Provinsi Banten 2011 yang diduga telah diselewengkan.

Paling tidak, ada sepuluh lembaga penerima hibah diduga fiktif di beberapa daerah. Total anggaran untuk lembaga fiktif tersebut sebesar Rp 4,5 miliar.
-- Abdullah Dahlan

”Dalam laporan itu, disebut inisial RAC (Ratu Atut) dan EK (Engkos Kosasih),” ujar peneliti dari Divisi Politik ICW, Abdullah Dahlan, di Gedung KPK, Rabu (28/9/2011).

Pemrov Banten diketahui menyalurkan dana hibah sebesar Rp 340 miliar ke 221 organisasi, forum masyarakat, dan instansi negara, serta menyalurkan dana bansos senilai Rp 51 miliar ke 160 lembaga.

Menurut Abdullah, ada lima jenis penyimpangan dalam pengelolaan program hibah dan bansos yang totalnya Rp 391 miliar itu. Penyelewengan pertama, dana hibah itu diberikan kepada lembaga-lembaga fiktif.

”Paling tidak, ada sepuluh lembaga penerima hibah yang diduga fiktif di beberapa daerah. Total anggaran untuk lembaga fiktif tersebut sebesar Rp 4,5 miliar,” katanya.

Perwakilan AIPP, Uday Suhada, menambahkan, dari 18 organisasi penerima hibah, hanya lima yang terdaftar sebagai organisasi formal.

”Di luar lembaga yang bersangkutan tidak diketahui legal atau tidak. Padahal, lembaga penerima hibah harus berbadan hukum, setidaknya tiga tahun,” ungkap Uday.

Penyelewengan kedua, lanjut Abdullah, sejumlah lembaga penerima hibah memiliki alamat yang sama.
”Setidaknya, ada delapan penerima hibah yang memiliki alamat sama, yaitu di Jalan Bridgen Syam'un, Kota Serang, dan empat lembaga dengan alamat sama, yaitu Jalan Syekh Nawawi Albantani Palima, Serang,” paparnya.
Padahal, dana hibah itu seharusnya diterima oleh lembaga-lembaga yang jelas nama dan alamatnya.
”Alokasi dana untuk masing-masing lembaga di Jalan Bridgen KH Syam'un sebesar Rp 22,5 miliar dan yang di jalan Syekh Nawawi total Rp 6,4 juta,” kata Abdullah.
Penyelewengan ketiga, dana tersebut dialirkan ke lembaga-lembaga yang dipimpin oleh keluarga gubernur.
”Mulai dari suami, kakak, anak, menantu, dan ipar,” ucap dia.

Abdullah mencontohkan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang dipimpin suami Ratu Atut, Hikmat Tomet.
”Total hibah yang masuk ke lembaga yang dipimpin keluarga gubernur mencapai Rp 29,5 miliar,” ujarnya.
Keempat, dana hibah ini juga diduga telah dipangkas. Jumlah dana hibah yang diterima lembaga penerima tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten.

”Contohnya, Lembaga Kajian Sosial dan Politik (Laksospol) Pandeglang. Dalam daftar penerima, lembaga itu memperoleh hibah Rp 500 juta. Tapi, surat pernyataan Ketua Laksospol Ayie Erlangga, mereka hanya terima Rp 35 juta,” papar Abdullah.

Adapun kerugian dari pemotongan tersebut mencapai Rp 925 juta. Terakhir, sebagian besar penerima bantuan sosial itu tidak jelas.

”Dari 160 penerima dana bansos, pemerintah daerah hanya mencantumkan 30 nama lembaga atau kepanitiaan dan tidak didukung alamat jelas,” ujar Abdullah.

Oleh karena itu, ICW dan AIPP meminta KPK melakukan penyelidikan terhadap pemberian dana bansos dan hibah tersebut. Dikhawatirkan, lanjut Abdullah, pemerintah daerah menjadikan kebijakan publik sebagai instrumen modal politik. Terlebih, ICW melihat bahwa alokasi dana hibah dan bansos Provinsi Banten terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.

”Kenaikannya fantastis, pada 2009 totalnya mencapai Rp 74 miliar, tapi pada 2011, menjelang pilkada meningkat Rp 391 miliar,” tukasnya.

Rabu, 07 September 2011

"Marissa Haque Fawzi: Potong Tangan Usul untuk Koruptor di Prop Banten, Beranikah?"

Dalam Islam, hukuman bagi koruptor ialah potong tangan. Di Indonesia yang Muslimnya terbesar, hukumannya dipotong-potong (semisal dalam bentuk remisi).

Lalu bagaimana dengan di Propinsi Banten yang sangat dikenal para pemimpin elitnya tidak amanah bahkan sebagian oknum tidak istiqomah dalam menegakkan amal ma'ruf dan nahi munkar?

Di Jepang yang masyarakatnya sebagian besar atheis, seorang menteri yang diduga terlibat suap langsung mundur. Lhaaaa... kalau di Indonesia yang konon sangat agamis, seorang menteri yg diduga terlibat suap justru bolak-balik muncul terus di berbagai televisi, bahkan diajak talkshow di Metro TV.  

Wuih! Memang berat jadi orang Indonesia yang mengerti hukum...


"Marissa Haque Fawzi: Potong Tangan Usul untuk Koruptor di Prop Banten, Beranikah?"

Selasa, 23 Agustus 2011

"Marissa Haque Fawzi: Alhamdulillah Nilai "A" Bulat untuk Ujian Sidang MBA ku dari FEB UGM"




Tupoksi BMT Memotong Laju Rentenir  
 

hanum-amin-rais-becak-mursida-rambe-marissa-haque-bmt-beringharjo1JOGJA- Pinjaman kredit menjadi idola pelaku usaha. Terutama bagi pedagang pasar tradisional. Hanya saja, saat ini masih saja ditemui pedagang yang lari ke rentenir untuk mendapat pinjaman uang di bawah Rp 1 juta. Memang awalnya, prosedur mendapatkan dana tersebut mudah. Namun ujung-ujungnya, bunga yang diterapkan akan membelit dan merugikan pedagang bersangkutan.
“Peran koperasi, termasuk BMT (Baitul Maal wa Tamwil) sangat penting  untuk memotong laju rentenir,” kata Marissa Haque Fawzi, Duta BMT saat mempresentasikan hasil kajiannya di Kantor Pusat BMT Beringharjo, kemarin (19/8).
Lebih lanjut, dari data yang dimiliki Marissa, saat ini sebagian besar memang menuju koperasi dalam mendapatkan pinjaman uang di bawah Rp 1 juta. Jika dipersentasekan sekitar 45,5 persen. Sedangkan 36,4 persen lari ke saudara, dan 13,6 persen ke tetangga untuk mencari pinjaman cepat. Selebihnya, 4,5 persen pinjam ke sesama pedagang.
hanum-amin-rais-bmt-beringharjo-yogyakarta-mas-rury-marissa-haque
“Nah, yang persentase terkecil itu diduga sebagai rentenir. Peran BMT yang merupakan koperasi syariah, mengambil target market ke masyarakat yang belum mempercayakan koperasi sebagai tujuan pinjaman kreditnya,” paparnya.
Menurut Marissa, BMT merupakan wajah Indonesia di masa mendatang. Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia berada di level usaha kecil dan menengah. Biasanya mereka mengajukan pinjaman tidak sampai ratusan juta layaknya pengusaha besar. Sedangkan untuk mendatangi perbankan, mereka membutuhkan total cost yang besar pula. Maka, keberadaan BMT menjadi satu pilihan bagi masyarakat.

“BMT tidak sama dengan perbankan. Ini merupakan satu keuntungan sekaligus satu kendala. Keberadaan BMT tidak mengikuti Peraturan Bank Indonesia (PBI), sehingga aturan mengenai ekonomi syariah ini belum sepenuhnya diatur. Maka diperlukan satu regulasi yang jelas kedepannya,” katanya istri Ikang Fawzi ini. (ila)

"Marissa Haque Fawzi: Alhamdulillah Nilai "A" Bulat untuk Ujian Sidang MBA ku dari FEB UGM"

Minggu, 17 Juli 2011

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Menjaga Keseimbangan Komitmen Pernikahan Kami

9 Cara Agar Hidup (Pernikahan) Lebih Menyenangkan  

TEMPO Interaktif, Setiap orang ingin hidup lebih bahagia dari sebelumnya. 
Seperti dikutip laman Ask Men,
 berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan agar hidup kita lebih bahagia.

1. Memiliki tujuan hidup
W. Beran Wolfe, seorang filsuf berkata, "Saat Anda melihat orang hidup bahagia, pastinya ia memiliki tujuan hidup. Entah itu membangun kapal, menulis lagu, membesarkan anak, atau berkebun." Pemikiran untuk memiliki kesibukan, tujuan hidup, serta berkomitmen menjalankannya membuat seseorang hidup lebih bahagia.

2. Berlibur
Berlibur merupakan salah satu cara untuk lepas dari kesibukan sehari-hari. Melepas lelah dan stres. Sekembalinya dari berlibur, Anda pasti akan kembali bersemangat.

3. Memiliki aktivitas sosial
Dengan memiliki banyak relasi atau teman akan membawa dampak positif bagi hidup Anda. Menjaga hubungan dengan teman, terus bersikap optimistis, dan melakukan hal baik lainnya, bisa meningkatkan kebahagiaan.

4. Menjalankan hobi
Hobi adalah upaya untuk menjaga semangat hidup Anda. Menjalankan hobi juga membuka peluang Anda mendapatkan teman, juga lingkungan sosial yang baru.

5. Tidur siang
Tidur siang membantu Anda untuk kembali fokus bekerja dan mengembalikan semangat.

6. Beristirahat sejenak
Jika tidak bisa tidur siang, coba lakukan aktivitas lain yang membantu Anda untuk kembali bersemangat, seperti jalan-jalan sejenak keluar kantor, mendengarkan musik, meditasi, atau mengatur pernapasan.

7. Melihat cahaya matahari
Ternyata, cuaca dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Oleh karena itu, jika lingkungan kerja Anda minim terkena cahaya matahari langsung, coba keluar sejenak untuk mendapatkan cahaya matahari. Cukup sekitar 30 menit, terpaan cahaya matahari membantu memulihkan hari Anda.

8. Bercinta
Melakukan hubungan seks memberi rasa bahagia dan nyaman. Melakukannya dengan teratur akan membuat Anda membangun komunikasi yang baik dengan pasangan.

9. Olahraga
Apa pun alasannya, baik itu untuk menurunkan berat badan, melawan penyakit, atau sekadar hobi, yang pasti dengan berolahraga, hidup Anda akan lebih menyenangkan. Jadi, jangan ragu-ragu untuk melakukannya sesering mungkin.




"Menjaga Keseimbangan Komitmen Pernikahan Kami: Marissa Haque & Ikang Fawzi"
Sumber: http://marissa-haque-dan-ikang-fawzi.blogspot.com/

Jumat, 15 Juli 2011

Mendapatkan Lagi Tugas SOSIALISASI BKKBN ke Padang: Marissa Haque Fawzi


Alhamdulillah ...
Mendapatkan Lagi tugas Komunikasi Politik BKKBN ke Padang. Besok sabtu saya dan Menik aspriku berangkat subuh dini hari. Mohon doanya dilancarkan Allah adanya ya?

Mbak Atut Kenapa Tetap NEKAD Memakai Gelar SE yang Diduga Palsu dari FE Universitas Borobudur?

 Innalillahi wa inna ilaihi roojiuuun...

Mbak Atut Kenapa Tetap NEKAD Memakai Gelar SE yang Diduga Palsu dari FE Universitas Borobudur?

Dugaan Serius Kejahatan Politik Cyber Ratu Atut Chosiyah (dan Rano Karno?)


Semakin Jelas Kejahatan Tim Media Ratu Atut Chosiyah & Rano Karno Bermarkas di POS KOTA &  Inilah.com.

Kesuksesan Ferry Muchlis Ariefuzzaman kader 'terbaik' Golkar Banten sukses menggiring Damay wartawati lepas Global TV menjadi koordinator kemenangan Atut-Rano biar bisa masuk infotainment!

Sabtu, 09 Juli 2011

Urusan MONOPOLIBioskop 21 di Indonesia = Dugaan MONOPOLI Proyek Infrastruktur di Prop. Banten

Kenangan membuat paper dari Kelas Ibu Dr. Maria Tri, FH UGM, Juni 2011

Sumber: http://www.tribunnews.com/2011/02/20/pemerintah-minta-kppu-investigasi-distribusi-film-impor


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Mencuatnya wacana penarikan fim asing di Indonesia membuat pemerintah angkat bicara. Pemerintah beranggapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) perlu turun tangan dan menginvestigasi pengadaan film impor, termasuk soal distribusi film impor di Tanah Air.

Demikian dikemukakan Deputi Menteri Koordiantor(Menko) Perekonomian, Edy Putra Irawady, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com dari Jakarta, Minggu (20/02/2011).

"Banyak masalah persaingan usaha ini yang perlu kita benahin agar surplus ekonomi masyarakat jangan terdistorsi terus," kata Edy Putra.

Diberitakan sebelumnya, Motion Picture Associated (MPA) mewakili sejumlah perusahan film asing sudah resmi menarik semua film asing yang beredar di bioskop-bioskop Indonesia.

Ini menyusul keputusan pemerintah melalui Ditjen Bea dan Cukai serta BKF Kementerian Keuangan yang memberlakukan ketentuan bea masuk atas hak distribusi film impor (asing)

Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor disebutkan bea masuk film sebesar 5-15 persen dimana dalam aturan ini dibedakan antara tarif berdasarkan jenis, ukuran, serta bahan film impor.

Pemerintah, menurut Edy Putra, menegaskan kebijakan bea masuk (BM) bagi film impor tetap akan diberlakukan.

"Kebijakan BM itu sudah tepat, baik dari sisi mendorong industri film nasional, maupun revenue," kata Edy Putra.

Dia mengatakan, sebelum keluar aturan itu sudah dikaji melibatkan banyak stakholders. "Jadi soal BM ini, nggak perlu dipermasalahkan, tetap aja dilaksanakan," kata dia.

Kendati demikian, dia menegaskan perlu juga dilakukan audit investigasi mulai dari pungutan-pungutan seperti bea masuk, PPN (pajak pertambahan nilai), dan pajak penghasilan (PPh) impornya, pajak tontonan (hak pemda), PPH badan importir dan pengusaha bioskop, dan sebagainya.

Penulis: Hasanuddin Aco  |   Editor: Anwar Sadat Guna 

"Penarikan Film Asing Pemerintah Minta KPPU Investigasi Distribusi Film Impor: tribunnews.com dalam Marissa Haque Fawzi"

Jumat, 08 Juli 2011

GO CLEAN untuk Indonesia: Ikang Fawzi dalam BIL (dalam Marissa Haque)

BIL Project Bawa Misi "Go Clean"

MUNADY/"PRLM"
MUNADY/"PRLM"
BIL Project langsung menggebrak dengan single "Hancur Hatiku".*
 
JAKARTA, (PRLM).- Penyanyi rock, Ikang Fauzi merasa kangen ingin kembali ke panggung musik. Namun, kali ini Ikang tampil agak beda. Suami Marisa Haque ini muncul bareng dengan saudara-saudara iparnya. Selain Ikang, ada Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan dan mereka bergabung dalam Brother in Law (BIL Project). Gebrakan awal mereka dengan melempar single berjudul "Hatiku Hancur".

Mereka tidak main-main untuk kembali bermusik. Menandai dilemparnya single "Hatiku Hancur", mereka menggelar konser bertemakan "Go Clean" di di Bentara Budaya Palmerah, Jakarta Barat. BIL Project benar-benar ingin menjadi musisi yang bersih. Menurut Ikang, tidak hanya memperhatikan lingkungan yang bersih, tapi BIL Project memperhatikan seluruh aspek kehidupan yang bersih. "Bisa berarti bersih dari narkoba. Atau juga kita ingin membersihkan industri musik nasional dari masalah pembajakan," katanya.

Ikang mengungkapkan, projek "Go Clean" sudah mendapat dukungan dari produser lebel Nagaswara, Rahayu Kertawiguna, yang juga kapasitasnya sebagai Sekjen Badan Koordinasi Gerakan Anti Pembajak (BK-GAP). Di sisi lain, BIL Project sudah rutin melakukan pertemuan selama tiga tahun terakhir ini. Kumpul-kumpul keluarga ini, tidak sekadar melempar single "Hatiku Hancur", tapi juga menggarap mini album yang berjudul "Ramayana".

Ekki Soekarno menambahkan, sebenarnya dia, Ikang dan Gilang sudah terbiasa main musik bareng. Namun, untuk bikin album baru tercetus tiga tahun yang lalu. "Kita mencoba bermain musik dengan rasa fun dan sesuai hati kita. Tapi seiring dengan itu, ada juga misi yang dibawa. Seperti sekarang ini, kita coba memasyarakatkan 'Go Clean'. Alhamdulillah, banyak dukungan," ujarnya.

Sedangkan Gilang Ramadhan mengatakan, dirinya mulai terinspirasi membuat lagu lagi setelah BIL Project terbentuk. Musik yang digarap akan lebih fresh dan berbeda dengan irama-irama yang saat ini sedang trend. Istilahnya, musik BIL Project akan memberikan penyegaran bagi penikmat musik nasional.(Mun/A-147)***

Jumat, 01 Juli 2011

“Mahfud MD Dihadiahi Marissa Haque Lagu: Haris Supriyanto (inilah.com) dalam Marissa Haque Fawzi”


mahkamah-konstitusi-marissa-haque-ikang-fawzi 

Oleh: Haris Supriyanto
Nasional - Kamis, 30 Juni 2011 | 22:00 WIB
 
INILAH.COM, Jakarta – Diam-diam artis Marissa Haque yang juga mantan calon wakil gubernur Banten mengagumi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Karena itu, Marissa dan suaminya Ikang Fawzi menghadiahi Mahfud sebuah lagu, berjudul “Jujurkan Keadilan”.

prof-mahfud-md-fh-ugm-marissa-haque-ikang-fawzi“Saya kesini hanya untuk menyerahkan lagu yang sudah saya buat dengan Ikang,” ungkapnya saat mengunjungi MK, Kamis (30/06/2011).

Menurut Ica, begitu ia akrab disapa, awalnya lagu itu ingin dibuat kenang-kenangan untuk Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai kampus yang telah mengajarkan dirinya tentang ilmu hukum di Pascasarjana. “Namun, saat proses rekaman itu selesai, Pak Mahfud tengah didera berbagai masalah. Terutama perseteruan terkait kaus surat palsu MK,” ujarnya.

Icha adalah salah satu mahasiswa Mahfud di kampus tersebut. “Saya kagum kepada beliau, selain karena dosen saya di UGM, saya percaya dengan sepak terjang beliau selama di MK yang tak kenal kompromi dalam menegakkan keadilan,” sanjungnya.

Lagu berjudul “Jujurkan Keadilan” itu berdurasi 3 menit 50 detik. Lagu tersebut menyampaikan pesan agar keadilan harus berjalan di atas kejujuran, agar hukum di negeri ini bisa berjalan sesuai dengan tujuan ilmu hukum untuk memberikan keadilan bagi rakyat.

“Semoga ini (lagu), memberi motivasi kepada beliau, untuk tetap mempertahankan komitmennya menegakkan keadilan di negara ini.” [tjs]

“Mahfud MD Dihadiahi Marissa Haque Lagu: Haris Supriyanto  (inilah.com) dalam Marissa Haque Fawzi”

Sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/1…

Senin, 27 Juni 2011

Wajib Kita Amati langkah Counter dari Tim Media Ferry vs Kejati Banten: Marissa Haque Fawzi

Kejati Banten Masih Basa-basi atau Sudah Betulan?

RQs
(1) Lalu Kenapa Pula Metro TV Tiba-tiba jadi 'NORMAL' dan Berpihak pada Kebenaran??? Apa bukan sekedar siasah agar Mbak RAC pasang iklan sebanyak-banyaknya demi mengejar omzet bulan depan sampai masa kampanye selesai tiga bulan ke depannya; (2) Bukankah Kejati itu Muspida & Di Bawah Gubernur? Sejauh Mana Rakyat Dapat Percaya Lagi pada Kejati Banten 2011 Ini?; (3)  Apa bukan sekedar teknik agar Metro TV naik RATING-nya karena yang "dihantam" adalah kader 'kesayangan' partai kuning?: (4) Perlu diamatai dengan serius COUNTER IMAGE yang akan dipasang oleh Ferry Muchlis Ariefuzzaman Ketua Timses mbak RAC yang patut diduga selama ini melakukan seluruh kampanye hitam di berbagai media dengan cara yang sangat unethical!


Hmmm...

Sumber: http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/06/26/55963/Kejati-Banten-Segera-Panggil-Gubernur-Ratu-Atut

Kejati Banten Segera Panggil Gubernur Ratu Atut!

Hukum & Kriminal / Minggu, 26 Juni 2011 17:09 WIB
Interogasi Kasus Pidana Ijazah Palsu Ratu Atut chosiyah di Polda Metro JayaMetrotvnews.com, Serang:
Kejaksaan Tinggi Banten segera memanggil para pejabat Pemprov Banten termasuk Gubernur Ratu Atut Chosiyah dalam waktu dekat. Pemanggilan ini terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang dugaan penyimpangan anggaran.

"Ada beberapa prinsip penyimpangan yang perlu segera diklarifikasi oleh Gubernur (Ratut Atut Chosiyah) selaku kuasa pengguna APBD seperti soal pembelian mobil dinas yang tak sesuai prosedur, soal penggunaan dana hibah, serta biaya perjalanan Gubernur yang fantastis mencapai Rp3,4 miliar selama 2010," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejaksaan Tinggi Banten Mustaqim di Serang, Banten, Ahad (26/6).

Mustaqim yang berbicara mewakili Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Ressi Anna Napitupulu menjelaskan biaya perjalanan dinas luar kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut memang tidak mencerminkan azas kepatutan seperti yang dilaporkan BPK. Lebih-lebih bila ditinjau dari Peraturan Menteri Keuangan No.07/PMK.05/2008.

"Dalam Permenkeu biaya sekali perjalanan kepala daerah diatur sebesar Rp2,03 juta, sementara realisasinya di Banten biaya perjalanan membengkak jadi Rp12 juta untuk Gubernur dan Rp9,5 juta untuk Wagub," kata Mustaqim.

Selain itu, masih ada juga temuan tentang penggunaan biaya tersebut yang digunakan bukan untuk keperluan dinas. "Namun sesuai LHP BPK, Pemprov Banten sudah mengembalikan sebagian ke kas negara yaitu sebesar Rp48 juta," katanya.

Untuk itu, dalam waktu dekat, pihaknya segera memanggil Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Provinsi Banten, serta pejabat terkait lainnya seperti Kepala Biro Humas dan Protokol, Kabiro Hukum termasuk juga Gubernur Banten.

Menyinggung tentang temuan BPK lainnya, Mustaqim mengatakan, pihaknya masih akan terus mempelajari temuan-temuan BPK tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kejati Banten didesak berbagai elemen masyarakat untuk segera menindaklanjuti berbagai temuan BPK dalam penggunaan APBD Banten 2007-2010 dengan indikasi kerugian negara hampir mencapai Rp1 triliun.

Mereka juga menyampaikan data terinci indikasi adanya kerugian uang negara tahun 2007 dengan 182 rekomendasi atas temuan tersebut dengan dugaan kerugian uang negara Rp731,36 miliar. Kemudian LHP BPK tahun 2008, ada 17 temuan dengan dugaan kerugian keuangan negara Rp197,72 miliar. LHP Tahun 2009 dugaan kerugian senilai Rp13,08 miliar.

LHP BPK tahun 2010 dengan 25 temuan ketiidakpatuhan terhadap undang-undang, salah satunya pembelian kendaraan dinas pada Biro Umum dan Perlengkapan yang bukan peruntukannya senilai 16,89 miliar.

Sementara itu, Kepala Humas dan Protokol Provinsi Banten Komari saat akan dikonfirmasi tidak bersedia memberi penjelasan dengan alasan sedang mempelajari dulu masalah itu.(Ant/BEY)

Entri Populer

Ikang Fawzi & Ibunda Tercinta Muliawati di Brussels, Belgium, 1965

Ikang Fawzi & Ibunda Tercinta Muliawati di Brussels, Belgium, 1965
Suami Marissa Haque Ikang Fawzi & Ibunda Tercinta Muliawati di Brussels, Belgium, 1965

Ikang Fawzi Suami Bantenku bweserta Kedua Permata Hati Kami Bella & Kiki

Ikang Fawzi Suami Bantenku bweserta Kedua Permata Hati Kami Bella & Kiki
Marissa Haque: Ikang Fawzi Suami Bantenku bweserta Kedua Permata Hati Kami Bella & Kiki

Menjelang KAGAMA, FH UGM, Yogyakarta, Marissa Grace Haque

Menjelang KAGAMA, FH UGM, Yogyakarta, Marissa Grace Haque
Menjelang KAGAMA, FH UGM, Yogyakarta, Marissa Grace Haque

UGM Law Connections , KAGAMA Marissa Haque, Denny Indrayana, Patrialis Akbar, 2009

UGM Law Connections , KAGAMA Marissa Haque, Denny Indrayana, Patrialis Akbar, 2009
UGM Law Connections , KAGAMA Marissa Haque, Denny Indrayana, Patrialis Akbar, 2009

Ekonomi Berkeadilan Distributif: Thesis Stament Marissa Haque Fawzi

Ekonomi Berkeadilan Distributif: Thesis Stament Marissa Haque Fawzi
Ekonomi Berkeadilan Distributif: Thesis Stament Marissa Haque Fawzi

Bicara Pemasaran Stratejik Ekonomi Kreatif BMT, Prof Dr Basu Swatha, Marissa Haque, Meta Thereskova

Bicara Pemasaran Stratejik Ekonomi Kreatif BMT, Prof Dr Basu Swatha, Marissa Haque, Meta Thereskova
Bicara Pemasaran Stratejik Ekonomi Kreatif BMT, Prof Dr Basu Swatha Dharmmetha, Marissa Haque, Meta Thereskova, Yogyakarta, FEB UGM, Juni 2011

Prof Philip Kottler Phd dan Prof. Dr. Basu, Dosen Marketing Management Marissa Haque di FEB, UGM

Prof Philip Kottler Phd dan Prof. Dr. Basu,  Dosen Marketing Management Marissa Haque di FEB, UGM
Prof Philip Kottler Phd dan Prof. Dr. Basu, Dosen Marketing Management Marissa Haque di FEB, UGM, 2008

Marissa Haque & Prof Dr Basu Swatha Dharmmestha, Konsultasi Thesis BMT dan Strategi Marketing, FEB

Marissa Haque & Prof Dr Basu Swatha Dharmmestha, Konsultasi Thesis BMT dan Strategi Marketing, FEB
Marissa Haque & Prof Dr Basu Swatha Dharmmestha, Konsultasi Thesis BMT dan Strategi Marketing, FEB UGM, Juni 2011

Belajar dari Kasus Pidana Suap Angelina Sondakh untuk Provinsi Banten

Belajar dari Kasus Pidana Suap Angelina Sondakh: Mengerikan Kalau Negara Tak Sanggup Menyentuh Kriminal Korupsi Birokrat Propinsi Banten (Diduga)