Maulaite Bang Julianto Simanjuntak
Penulis dan terapis kesehatan mental @ Pelikan.Mengenali Kepribadian dan Mental Pasangan
OPINI | 19 June 2011 | 05:23 148 6 4 dari 4 Kompasianer menilai bermanfaat** Julianto Simanjuntak **
Membaca beberapa tulisan tentang kekerasan terhadap pacar di pelbagai media cetak, online dan TV mendorong saya menuliskan artikel ini. Karena rutin menangani kasus konflik suami-istri dan KDRT, kami menganjurkan mereka yang akan menikah sebaiknya menggunakan premarital test.
Tujuannya bisa mengenali (calon) pasangan Anda lebih baik. Terutama hal hal yang tidak “terbaca” selama masa pacaran yang terbatas waktu. Juga minimnya keterbukaan pasangan ( maklum selama pacaran yang ditampilkan yang oke-oke saja).
Tujuan tes membantu Anda mengenali kepribadian hingga kesehatan jiwa calon Anda. Apakah dia punya gangguan cemas atau depresi dsb. Jika anda kenali sejak dini bisa melakukan perbaikan atau keputusan berbeda. Jika Anda tetap menikah dengan dia Anda tidak kecewa.
Ada beberapa jenis tes kepribadian yang biasa digunakan terapis. Salah satunya adalah MMPI (penjelasan ada dibawah). Seleksi para direktur perusahaan hingga Petinggi negara juga menggunakan tes ini. Tes ini bisa digunakan untuk pasutri yang sering konflik dan jalan untuk lebi saling mengenal dan meminimalkan konflik.
Ada lima faset besar kepribadian yang bisa dikenali lewat tes MMPI ini yakni:
(1) Kesehatan mental
(2) Kehidupan sosial
(3) kehidupan Emosi
(4) corak berpikir dan
(5) cara mengatasi masalah
Dari lima gambaran besar kepribadian di atas akan ditemukan beberapa faset kepribadian lainnya yang lebih detail antara lain:
1. Keluhan Fisik. Apakah pasangan Anda memiliki banyak keluhan fisik, atau tidak (terutama bila ada
masalah). Atau sebaliknya dia lebih suka menyangkali keluhan fisik.
2. Depresi. Apakah ada Suasana hati yang murung, merasa purus asa; atau sebaliknya punya hati yang terus-menerus riang tapi tidak sesuai dengan situasi.
3. Naif. Apakah dia seorang yang suka menyangkal masalah psikologisnya, suka menarik perhatian dalam situasi sosial.Atau punya kecenderungan tajam dalam berkata-kata, suka memandang hidup berat.
4. Kepercayaan Diri yang ditampilkan. Apakah dia ragu-ragu dalam mengungkapkan diri, minder. Atau sebaliknya berlebihan percaya diri dan bebas menampilkan diri.
5. Keberhargaan Diri. Apakah dia punya perasaan diri tidak berarti danmudah tersudutkan. Atau berlebihan menempatkan harga diri lebih tinggi dari orang lain (angkuh).
6. Akomodasi terhadap perubahan. Apakah calon Anda punyaKemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan itu rendah dan lambat beradaptasi. Atau dia punya kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan sangat tinggi, cepat beradaptasi.
7. Minat relasi sosial. Apakah dia seorang yang aangat membatasi diri dalam relasi, dan merasa tidak membutuhkan orang lain. Atau sebaliknya dia selalu terbuka untuk membina relasi dengan berbagai kalangan.
8. Penyesuaian Sosial. Apakah dia sulit mempercayai orang lain, cepat tersinggung, dan cepat curiga terhadap orang lain. Sangat tidak peka terhadap orang lain dan situasi.
9. Sikap terhadap Otoritas, aturan dan atau rutinitas. Apakah dia berani dan suka menentang aturan, otoritas dan tidak toleran terhadap rutinitas. Atau sebaliknya apakah dia orang yang mudahlarut dalam rutinitas.
10. Tanggung Jawab Sosial. Apakah Tanggung jawabnya rendah, dan kurang mempedulikan dampak dari tingkah lakunya terhadap orang lain. Apakah nilai-nilai hidupnya sudah matang atau belum mantap.
11. Apakah dia orang yang merasa harus bertanggung jawab atas keadaan orang lain, dan cepat merasa bersalah (guilty feeling) untuk ssuatu yang bukan tanggung jawabnya. Apakah nilai-nilai hidupnya terlalu ketat (ekstrim)
12. Kemandirian. Apakah dia orangnya pasif dan sangat bergantung pada bantuan orang lain atau
kemandirian tinggi, seolah tidak membutuhkan orang lain
13. Dominansi. Apakah dia kurang mampu dalam memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan orang lain. Atau ekstrim lain terlampau ingin mengatur orang lain. Apakah dia orangnya kompetitif atau tidak.
14. Ambisi untuk berprestasi. Apakah dia punya keinginan untuk maju atau mudah puas dengan apa yang sudah diperoleh. Atau dia terlalu ambisius, dan suka mendobrak hambatan dengan cara apapun
15. Stabilitas Emosi. Apakah dia punya Energi besar, overaktif, emosi tidak stabil, impulsif, meledak-ledak, dan moody. Atau sedang tidak semangat, low energy, dan low activity level
16. Tingkat Kecemasan. Apakah kecemasannya tinggi atau rendah (cenderung tidak waspada)
17. Apakah calon Anda seorang yang ekspresif dalam menyatakan perasaan, da lebih memilih bersama orang lain daripada sendiri
18. Apakah dia sukadengan sengaja menekan rasa cemas untuk menghindari hal yang menyakitkan, menjadi kurang cemas dan terlalu santai. Atau cenderung menekan perasaan tatkala berada dalam lingkungan sosial
19. Cara berpikir: Apakah dia punya banyak pikiran aneh, negatif, prasangka, tidak logis, atau imajinatif dan abstrak
20. Apakah dia orang yang berpikir terlalu praktis, hanya berdasarkan kasat mata, dan solusi yang dia ambil tidak variatif. Atau pikirannya luwes, terbuka dan bersedia menerima sudut pandang yang berbeda
21. Bagaimana Daya Juang Terhadap Kesulitan. Apakah daya juangnya sangat lemah, dan mudah menyerah menghadapi kesulitan. Atau sebaliknya punya Daya juang sangat tinggi, bersemangat dan agresif mendobrak hambatan
22.Daya Tahan Terhadap Tekanan. Apakah Daya tahannya terhadap tekanan (stres) rendah atau mudah banget merasa stres. Atau daya tahannya terhadap stres tinggi, atau tidak mudah merasa stres
23. Cara Menyelesaikan Masalah. Apakah dia cenderung menggampangkan masalah. Suka melarikan diri dari masalah, atau membesar-besarkan masalah. Apakah dia mampu mengatasi masalah dengan segera, realistik dan objektif
Penjelasan tentang MMPI
Dari penjelasan di atas betapa besar manfaat yang kita terima dari tes ini bukan?
MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) merupakan jenis test terutama untuk mengidentifikasi aspek-aspek psikologis seseorang. Alat test yang lebih bersifat empirik ini mula-mula dikembangkan oleh JC Kinley seorang psikolog yang juga seorang psikiater dari Universitas Minnesota, Minneapolis, USA.
MMPI mulai dipublikasi untuk pertama kalinya pada tahun 1942, hingga revisi dilakukan pada tahun 1989 menjadi MMPI2. MMPI sebenarnya lebih difokuskan bagi uji klinis kejiwaan seseorang terutama untuk mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan psikologis untuk keperluan terapi. MMPI dikemudian hari juga dipakai untuk keperluan psikotes bagi orang normal.
Tes MMPI ( Minnesota Multiphasic Personality Disorder) ini umum dipakai oleh para psikiater dan psikolog klinis. Dalam seleksi jabatan di pelbagai sekolah, karir hingga calon pejabat negara menggunakan MMPI.
Alat test yang terdiri dari 567 pertanyaan dan memerlukan waktu kurang lebih 2 (dua) jam untuk mengerjakannya.
HASIL TES
Hasil tes yang dikelola komputer akan menghasilkan grafik, yang kemudian diinterpretasikan psikolog dengan menggabungkan analisa gambar dan isian lembar kehidupan. Diakhir loran tes ada kesimpulan dan saran
Ini adalah Salah satu contoh kesimpulan umum dan saran. Grafik tes dll tidak bisa saya cantumkan disini karena terlalu banyak.
Contoh: laporan Sdr. X (klien dengan kasus depresi)
Ø Ybs tampak sedang mengalami kondisi emosi yang kurang stabil, ada hambatan dalam kepribadiannya. Ada indikasi ybs sedang depresi. Ybs merasa diri tertekan, konflik diri, murung, pesimis dan menarik diri secara sosial (withdrawal). Ybs tampak memiliki rasa rendah diri, rasa insecure, dan kecemasan yang tinggi. Ybs memiliki konsep diri yang buruk. Ybs merasa dirinya tidak berarti dan tidak berguna. Akibatnya, ybs gampang merasa tegang dan panik apabila mendapat tekanan atau konflik. Apalagi ego strength nya agak lemah, sehingga gampang stress dan ’down’ kalau ada tekanan atau konflik. Karena kondisi yang dialaminya tersebut, penyesuaian dirinya pun yang jadi kurang baik. Ybs merasa dirinya kecil dan tidak berdaya bila bersama-sama orang lain.
Ø Ybs pada dasarnya tipe orang yang keras, individualis, tidak mudah menyerah dan fokus pada tujuan. Namun acapkali ia kurang mempertimbangkan perasaan atau kebutuhan orang lain dalam mencapai tujuannya sehingga acapkali ia mudah konflik atau bergesekan kepentingan dengan orang lain. Akibatnya, ybs bisa tidak disukai oleh orang lain karena sikap dan perilakunya tersebut. Namun demikian, ybs bisa tidak peduli terhadap pergunjingan orang lain. Ia bisa menyendiri atau bekerja sendiri.
Ø Ybs pada dasarnya memiliki angan-angan yang kuat untuk mencapai tujuan atau standard yang ditetapkan. Namun karena kondisi yang kurang stabil, akibatnya ybs tidak optimal dalam mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya. Dalam bekerja, ybs bisa menunjukkan sikap yang serius, mau bekerja keras dalam mengusahakan sesuatu hingga terlaksana. Dalam kondisi optimal, ybs sebenarnya bisa berjuang untuk mencapai tujuannya. Ybs bisa bekerja dengan baik untuk tugas-tugas yang menantang dari hal-hal teknis. Hanya saja, karena sikapnya yang serius dan sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, membuat dirinya jadi gampang tegang dan lelah secara fisik. Kelemahannya, ybs jadi kurang tenang dan relaks dalam menghadapi hidup.
Ø Ybs sebenarnya memiliki banyak ide dan inisiatif. Tampak ybs ingin menunjukkan diri lebih tegas, mantap dan berani mengambil keputusan atau kesempatan. Namun saat ini inisiatif dan ide-idenya banyak tertahan dan tidak berkembang, karena ada hambatan dalam kepribadiannya tersebut. Ybs sebenarnya memiliki keinginan yang kuat untuk bisa berarti atau berpengaruh bagi hidup orang lain. Hal inilah yang kadang mendorong atau memotivasi ybs agar bisa membantu memecahkan masalah orang lain. Dalam hal ini kadang-kadang ybs memiliki harapan/tuntutan yang tinggi, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Akibatnya, acapkali ybs bisa mudah kecewa dan marah apabila ada orang lain yang tidak berperilaku sesuai dengan harapannya. Dalam kondisi kecewa terhadap orang tertentu, ybs bisa bersikap kritis, marah dan blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya.
Saran:
Ø Ybs tampaknya mengalami masalah pribadi yang cukup berat sehingga kondisi emosinya saat ini kurang stabil. Ada perasaan yang kuat akan ketidakberdayaan dan ketidakberartian. Ada indikasi depresi, withdrawal, kecemasan dan sensitifitas yang tinggi. Ybs disarankan untuk mengikuti konseling untuk membantu mengatasi masalahnya tersebut, agar penyesuaian dirinya bisa lebih baik.
Semoga sharing ini bermanfaat. Thx sudah membaca, vote dan beri masukan
Sumber: Bahan kuliah MMPI
Salah satu contoh tes MMPI
http://grahita.wordpress.com/2010/02/26/seputar-validitas-alat-test-bernama-mmpi/
Julianto Simanjuntak
@Juliantowita