Panen Perdana Buah Naga di Kabupaten Serang
Gubernur Banten Hj.Ratu Atut Chosiyah menghadiri acara panen perdana buah naga di Desa Tamansari, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Kamis (17/2). “Dengan panen perdana buah naga hari ini maka di Banten telah bertambah satu komoditi unggulan pertanian sektor hortikultura di Banten. Ke depan diharapkan Banten terus memiliki komoditi unggulan baik dari sektor ini maupun dari sektor lainnya sehingga akan juga membuka lapangan kerja dan pengangguran dapat berkurang, sedangkan bagi kelompok petani hal ini pun bisa meningkatkan agrobisnis di Banten” ujar Gubernur.
Gubernur menyampaikan pula bahwa sektor pertanian di Banten masuk urutan ketiga setelah sektor industri dan sektor perdagangan dalam memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dari total PDRB tahun 2010, menurut data BPS yang mencapai Rp.133 triliun lebih, sektor pertanian memberikan kontribusi urutan ketiga. Apabila dilihat dari manfaat, sektor pertanian juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan PAD serta memberikan manfaat terhadap penyerapan tenaga kerja tertinggi. "Untuk itu, saya menginginkan ke depan sektor pertanian dapat menjadi sektor unggulan setara sektor industri saat ini. Potensi pertanian di Banten harus terus kita kembangkan seoptimal mungkin melalui program-program yang berorientasi kepada pengembangan potensi lahan pertanian dan kesejahteraan masyarakat” ungkap Gubernur.
Direktur PT. Wirasakti Gema Buana selaku pengelola mengatakan bahwa dengan pengembangan budidaya Buah Naga di Desa Tamansari, Kecamatan Baros, pihaknya berupaya untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif, sekaligus menggali potensi daerah dalam sektor pertanian dan pariwisata, serta membuka iklim investasi kepada dunia luar bahwa Banten aman untuk investasi dalam bidang pertanian dan pariwisata” ujar Agretan.
Sejak tahun 2009, pengembangan budidaya Buah Naga telah dilakukan di Desa Tamansari, Kecamatan Baros yang saat ini sudah ditanam hingga mencapai 3 hektar. Proyeksi ke depan akan dilakukan pengembangan lahan seluas kurang lebih 15 hektar. Kemudian Buah Naga yang dihasilkan ini akan didistribusikan ke hotel-hotel, minimarket dan pasar-pasar tradisional di seluruh wilayah Banten.
Sumber:
Biro Humas dan Protokol Banten